Keuntungandari citra satelit, biaya secara umum jauh lebih murah dibandingkan dengan foto udara, tingkat akurasi geometrik lebih baik, meskipun tanpa menggunakan titik ikat dari lapangan (GCP). Untuk area yang luas, citra satelit tidak memerlukan scene yang banyak, karena ukuran scene pada citra satelit sangat luas, sehingga tidak perlu melakukan mosaicking yang ribet.
Citrasatelit adalah gambar permukaan yang dibuat oleh wahana satelit sedangkan foto udara dibuat oleh wahana non-satelit seperti pesawat terbang, balon, drone, dll. Bagaimana mengubah sebuah foto udara dan citra satelit menjadi sebuah informasi yang mudah dipahami? Proses itu disebut sebagai proses interpretasi foto udara dan citra satelit.
Citrafoto merupakan suatu gambar yang dicetak dari hasil pemotretan dengan memanfaatkan kamera. Nah, untuk bisa mengabadikan foto dari udara, fotografer bisa memanfaatkan berbagai wahana. Bisa menggunakan pesawat, kereta gantung (gantole), balon udara, helikopter, hingga pesawat tanpa awak alias drone.
diperlukanmetode manipulasi data untuk memberikan solusi agar dengan biaya yang rendah dan efisien dapat diperoleh citra satelit dengan informasi spasial dan spektral yang optimum (Swasti, 2010). Interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek yang tergambar dalam citra dan
74e1T. Foto Udara Dan Citra Satelit A. Foto Udara Foto Udara Kota Banda Aceh Skala 1 Foto Udara Jakarta Foto Udara Kelurahan Koang Jaya Foto Udara Tugu Malang B. Citra Satelit Citra Satelit Quickird Kota Semarang 13 Mei 2009 Citra Satelit Kota Surabaya Citra Satelit Kota Padang Citra Satelit Quickbird Kota New York Citra Satelit Lumpur Lapindo Sidoarjo, Jawa Timur Citra Satelit Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta Iklan
Dalam pengindraan jauh, sensor merekam tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek di permukaan bumi. Rekaman tersebut kemudian diolah untuk menjadi data pengindraan jauh. Data pengindraan jauh dibagi menjadi dua, yaitu data digital atau data numerik untuk dianalisis dengan menggunakan komputer dan data visual yang dianalisis secara manual. Data visual dibedakan menjadi dua yaitu data citra dan data noncitra. Data citra berupa gambaran yang mirip wujud aslinya atau setidaknya berupa gambaran planimetrik. Data noncitra pada umumnya berupa garis atau grafik. Lingkungan merupakan semua faktor atau hal yang ada di dalam ruang, baik ituberupa benda atau suatu keadaan dimana manusia ada didalam nya lengkap denganberbagai perilakunya dan diantara kesemuanya akan terjadi hubungan timbal balik dansaling mempengaruhi. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yangmempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhlukhidup lain Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya ISSN 1412 - 6982 e-ISSN 2443-3977 Volume 1 Nomor 1 Maret 2022 Corespondency address E-mail 1 PEMANFAATAN CITRA DALAM BIDANG LINGKUNGAN Diah Ayu Setyaningrum Universitas Negeri Surabaya Abstract Dalam pengindraan jauh, sensor merekam tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek di permukaan bumi. Rekaman tersebut kemudian diolah untuk menjadi data pengindraan jauh. Data pengindraan jauh dibagi menjadi dua, yaitu data digital atau data numerik untuk dianalisis dengan menggunakan komputer dan data visual yang dianalisis secara manual. Data visual dibedakan menjadi dua yaitu data citra dan data noncitra. Data citra berupa gambaran yang mirip wujud aslinya atau setidaknya berupa gambaran planimetrik. Data noncitra pada umumnya berupa garis atau grafik. Lingkungan merupakan semua faktor atau hal yang ada di dalam ruang, baik ituberupa benda atau suatu keadaan dimana manusia ada didalam nya lengkap denganberbagai perilakunya dan diantara kesemuanya akan terjadi hubungan timbal balik dansaling mempengaruhi. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yangmempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhlukhidup lain Keywords pengindraan jauh, citra, lingkungan A. PENDAHULUAN 1. Citra Foto Citra Foto adalah gambaran suatu gejala di permukaan bumi sebagai hasil pemotretan dengan menggunakan kamera. Kamera yang dipasang pada wahana seperti balon udara, pesawat, atau layang-layang maka hasil pemotretannya disebut foto udara, sedangkan kamera yang dipasang dengan menggunakan wahana satelit hasil pemotretannya disebut foto satelit. Citra foto dapat dibedakan atas beberapa dasar, yaitu • Spektrum elektromagnetik yang digunakan, • sumbu kamera, • sudut liputan kamera, • jenis kamera, • warna yang digunakan, dan • sistem wahana dan pengindraannya. a. Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dibedakan menjadi lima jenis yaitu sebagai berikut. 1. Foto ultraviolet, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. 2. Foto ortokromatik, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau 0,4 - 0,56 mikrometer. 2 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME l , NOMOR l, bulan tahun 03-22 3. Foto pankromatik, yaitu foto yang menggunakan seluruh spektrum tampak. 4. Foto infra merah asli, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat hingga panjang gelombang 0,9-1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus. 5. Foto infra merah modifikasi, yaitu foto yang dibuat dengan infra merah dekat dan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau. b. Posisi sumbu kamera yaitu arah sumbu kamera ke permukaan bumi. 1. Foto vertikal, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi. 2. Foto condong atau foto miring, yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar. Tapi bila sudut condongnya masih berkisar antara 1-4 derajat, foto yang dihasikan masih digolongkan sebagai foto vertikal. Foto condong masih dibedakan lagi menjadi o foto sangat condong high oblique photograph, yaitu apabila pada foto tampak cakrawalanya, o foto agak condong low oblique photograph, yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto. c. Sudut Liputan Kamera Berdasarkan sudut liputan kamera, citra foto dibedakan menjadi empat jenis. Perhatikan tabel berikut. • Jenis Foto Berdasarkan Sudut Liputan Kamera d. Jenis Kamera Berdasarkan jenis kamera yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu citra foto tunggal dan citra foto jamak 1. Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal. Tiap daerah liputan foto hanya tergambar oleh satu lembar foto. 2. Foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan daerah liputan yang sama. Foto jamak dapat dibuat dengan tiga cara, yaitu dengan o a multi kamera atau beberapa kamera yang masing-masing Setyaningrum,Manfaat Citra.... 3 diarahkan ke satu sasaran, o b kamera multi lensa atau satu kamera dengan beberapa lensa, o c kamera tunggal berlensa tunggal dengan pengurai warna. Foto jamak dibedakan lebih jauh lagi menjadi • Foto multispektral yaitu beberapa foto daerah sama yang dibuat dengan saluran yang berbeda-beda, atau satu kamera dengan beberapa lensa, masing-masing lensa menggunakan band saluran yang berbeda yaitu biru, hijau, merah, serta infra merah pantulan. • Foto dengan kamera ganda; yaitu dengan menggunakan kamera ganda. Pada setiap pemotretan dihasilkan dua foto yang berbeda. e. Warna yang Digunakan Berdasarkan warna yang digunakan, foto berwarna dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Foto berwarna semu false color atau foto infra merah berwarna. Pada foto berwarna semu, warna objek tidak sama dengan warna foto. Misalnya objek seperti vegetasi yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spektrum infra merah, tampak merah pada foto. 2. Foto warna asli true color, yaitu foto pankromatik berwarna. f. Sistem Wahana Berdasarkan wahana, citra foto dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Foto udara yaitu foto yang dibuat dari pesawat/ balon udara. 2. Foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang dibuat dari satelit. 2. Citra Nonfoto Citra nonfoto adalah gambar atau citra tentang suatu objek yang dihasilkan oleh sensor, bukan kamera. Dengan cara scanning, citra nonfoto dibedakan berdasarkan • spektrum elektromagnetik yang digunakan, • sensor yang digunakan, dan • wahana yang digunakan. a. Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan 1. Citra infra merah thermal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra merah termal. Pengindraan pada spektrum ini berdasarkan pada beda suhu objek dan daya pancarnya pada citra tecermin dengan beda rona atau beda warnanya. 2. Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan 4 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME l , NOMOR l, bulan tahun 03-22 hasil pengindraan dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedang citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah. b. Sensor yang Digunakan 1. Citra tunggal, yakni citra yang dibuat dengan sensor tunggal. 2. Citra multispektral, yakni citra yang dibuat dengan sensor jamak. Berbeda dengan citra tunggal yang dibuat dengan saluran sempit, citra multispektral salurannya sempit. c. Wahana yang Digunakan 1. Citra dirgantara, adalah citra yang dibuat dengan menggunakan wahana yang beroperasi di udara atau dirgantara. 2. Citra satelit, adalah citra yang menggunakan wahana yang bergerak di ruang angkasa seperti satelit. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca literatur dari jurnal-jurnal yang terpercaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu dengan cara mencari bahan bacaan dari sumber-sumber yang terpercaya. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis suatu kajian mengenai citra. C. PEMBAHASAN Citra dan foto-foto yang dihasilkan oleh satelit dan pemotretan udara dapat digunakan untuk melakukan inventarisasi sumber daya alam, memonitor kondisi lingkungan, dan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di permukaan bumi. Perubahan-perubahan oleh gejala alam seperti hasil letusan gunung berapi dan hasil budidaya manusia seperti pembangunan kota-kota baru, pembukaan daerah-daerah pemukiman transmigrasi, dan penebangan hutan. Para pakar dari berbagai disiplin ilmu dapat memanfaatkan foto udara atau citra satelit bagi kajian di bidangnya masing-masing antara lain sbb 1. Di bidang pertanian dan kehutanan, foto satelit Landsat dapat digunakan untuk identifikasi hutan raw, hutan laha rendah, hutan mangrove, inventarisasi alang-alang, daerah pertanian lahan kering, lahan berpindah, dsb. 2. Di bidang geografi, dari kenampakan wilayah sungai, danau, jalan raya, desa, kota dapat digunakan untuk kepentingan peta tematik, dan perencanaan penggunaan tanah. 3. Di bidang geologi, kenampakan kelurusan, patahan, dataran, perbukitan, pegunungan, konndisi fisiografi yang berbeda dapat dilacak dari foto udara dan citra. 4. Di bidang oceanografi, daerah yang terkena tumpahan minyak dilaut dan arah aliran air laut yang mengandung endapan dari sungai Setyaningrum,Manfaat Citra.... 5 dapat pula diidentifikasi melalui foto satelit. 5. Di bidang arkeologi, penentuan situs purbakala bagi kajian arkeologi modern memerukan data satelit dan data pengindraan jauh yang lain. Kegunaan penginderaan jauh antaralain 1. Sebagai alat bantu dalam menyusun teori 2. Sebagai alat untuk menemukan fakta 3. Sabagai alat penelitian 4. Sebagai dasar penjelasan 5. Sebagai penjelasan sebagai alat prediksi dan pengendalian Beberapa bidang disiplin ilmu tersebut menggunakan citra satelit sumber daya. Data satelit sangat beragam tergantung pada jenis satelitnya, misalnya, satelit sumber daya ditujukan untuk memperleh data sumber daya alam. Contoh satelit SDA yang lain adalah 1. Landsat Land recources Satellite diluncurkan dan dimiliki oleh Amerika Serikat. 2. SPOT System Probotaire de Observation de la Terra diluncurkan dan dimiliki oleh Perancis. 3. MOS Marine Observation Stellite diluncurkan dan dimiliki oleh Jepang. 4. Seasat Sea Satellite diluncurkan oleh Amerika Serikat. 5. ERS Earth Recources Satellite diluncurkan dan dimiliki oleh Eropa. 6. Luna diluncurkan dan dimiliki oleh Rusia. D. KESIMPULAN Data pengindraan jauh dibagi menjadi dua, yaitu data digital atau data numerik untuk dianalisis dengan menggunakan komputer dan data visual yang dianalisis secara manual. Data visual dibedakan menjadi dua yaitu data citra dan data noncitra. Data citra berupa gambaran yang mirip wujud aslinya atau setidaknya berupa gambaran planimetrik. Data noncitra pada umumnya berupa garis atau grafik. Lingkungan merupakan semua faktor atau hal yang ada di dalam ruang, baik ituberupa benda atau suatu keadaan dimana manusia ada didalam nya lengkap denganberbagai perilakunya dan diantara kesemuanya akan terjadi hubungan timbal balik dansaling mempengaruhi. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yangmempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pemanfaatan dalam kajian sumber daya bumi dan lingkungan 1 Pemetaan penggunaan lahan. Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan 6 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME l , NOMOR l, bulan tahun 03-22 arahan fungsi penggunaan lahan. Dasar penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah. Contohnya penggunaan lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman. 2 Mengumpulkan data kerusakan lingkungan karena berbagai sebab. Data dan teknologi penginderaan jauh tentu saja dapat dimanfaatkan terutama dalam kegiatan pemantauan bencana alam. Melalui data penginderaan jauh dalam hal ini citra Landsat ETM+ dapat untuk mengetahui tutupan vegetasi di daerah hutan atau adanya indikasi penggundulan hutan. Lapisan tanah yang relatif tebal tersebut terutama sekali tersebar pada bagian lereng-lereng bawah, sebagian tertutupi oleh tumbuhan hutan tropis savana warna hijau, sebagian dimanfaatkan penduduk setempat untuk tanaman semusim dan sebagian lagi terutama tampak jelas pada citra satelit Landsat ETM+ spot berwarna merah terang yang mengindikasikan lahan yang telah gundul. 3 Analisis eksploitasi sumber daya alam. Citra inderaja dengan resolusi spasial menengah 30 meter dapat memberikan gambaran mengenai wilayah pertambangan cukup baik. Untuk dapat memperoleh gambaran wilayah pertambangan yang lebih detail, penggunaan citra resolusi tinggi diperlukan. Lingkungan pertambangan secara garis besar tampak pada citra dari perubahan kondisi lingkungan fisik seperti misalnya perubahan bentuk mukabumi landscape, perubahan tutupan vegetasi land cover dan akibat dari penggalian tambang, khususnya galian di permukaan bumi. Wilayah pertambangan yang dikelola dengan baik pada umumnya relatif teratur, efisien dan rapih sebaliknya apabila pengelolaannya kurang baik perusakan permukaan tidak teratur dan acak. Dalam kajian Vulkanologi Data penginderaan jauh untuk kegunungapian dapat memberikan informasi mengenai bentuk dan sebaran produk erupsi seperti endapan piroklastik, aliran dan kubah lava dari bentuknya yang khas. Disamping itu data penginderaan jauh dapat juga memberikan gambaran mengenai komplek vulkanik dan sejarah erupsinya yang tercermin dari perbedaan derajat erosi,gunung api aktif dengan sebaran piroklastik dan aliran lahar. Dalam kajian geologi Bencana alam seperti gempa, gerakan tanah, letusan gunungapi dan banjir merupakan jenis bencana yang berkaitan erat dengan proses dinamika bumi. Gejala geologi tersebut sangat umum terjadi di Indonesia karena letaknya di jalur tektonik aktif di satu pihak dan kondisi klimatologi denga curah hujan tahunan tinggi di lain pihak. Bencana alam geologi yang seringkali mengakibatkan korban jiwa dan materi dalam hal tertentu dapat pula Setyaningrum,Manfaat Citra.... 7 berpengaruh terhadap kegiatan sektor pertambangan. Citra satelit penginderaan jauh dapat memberikan informasi mengenai kerawanan bencana alam tersebut secara regional dengan cepat dengan akurasi cukup baik. Dengan menggabungkan dengan data lain yang berkaitan dengan bencana tersebut, informasi lebih detail akan dapat diperoleh dengan lebih baik DAFTAR PUSTAKA Student Terpelajar. 2021. Pengertian Citra Dalam Geografi. Yusuf. 2021. Relevansi Pengetahuan Masyarakat Tentanglingkungan Dan Etika Lingkungan Denganpartisipasinya Dalam Pelestarian Lingkungan. Geografi. 2017. Pemanfaatan Citra dan Foto Udara. Rosyidah, Emmy Malichatur. 2019. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Di Kabupaten Madiun. Simarmata, Nirmawana dkk. 2019. Analisis Transformasi Indeks Ndvi, Ndwi Dan Savi Untuk Identifikasi Kerapatan Vegetasi Mangrove Menggunakan Citra Sentinel Di Pesisir Timur Provinsi Lampung. 192 Ayuningtyas, Istiqomah dan Artiningsih. 2019. Evaluasi Metode Verifikasi Lokasi Dan Pemutakhiran Profil Permukiman Kumuh Dalam Penyusunan Rencana Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan Rp2kpkp. 17 2 Faradiba, Nadia. 2021. Manfaat Citra dalam Bidang Geologi Naaufizams. 2018. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Dalam Bidang Lingkungan. Lindungi Hutan. 2021. Pengertian dan Manfaat Penginderaan Jauh di Berbagai Bidang. Malik, Adam. 2021. Jenis-jenis Citra. Pratama, Cahya Dicky. 2020. Jenis-Jenis Citra Penginderaan Jauh. Geovolcan. 2021. Jenis-Jenis Citra Satelit. 8 JURNAL GEOGRAFI, VOLUME l , NOMOR l, bulan tahun 03-22 Adiani, Nabila. 2021. Pengelompokan Jenis-Jenis Citra Foto dalam Penginderaan Jauh. Panehutan. 2020. Jenis- Jenis Citra. Pratama, Cahya Dicky. 2022. Unsur – Unsur Intepretasi Citra. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Citra dan Foto UdaraGeografiGeografi. 2017. Pemanfaatan Citra dan Foto Udara. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Di Kabupaten MadiunEmmy RosyidahMalichaturRosyidah, Emmy Malichatur. 2019. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Untuk Pembangunan Ruang Terbuka Hijau Di Kabupaten Madiun. n/337257144_PEMANFAATAN_CITR A_PENGINDERAAN_JAUH_UNTUK _PEMBANGUNAN_RUANG_TERBU KA_HIJAU_DI_KABUPATEN_MADI UN Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Dalam Bidang LingkunganNaaufizamsNaaufizams. 2018. Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Dalam Bidang Lingkungan. Jenis-Jenis Citra Penginderaan JauhCahya PratamaDickyPratama, Cahya Dicky. 2020. Jenis-Jenis Citra Penginderaan Jauh. 20/12/10/163916469/jenis-jenis-citrapenginderaan-jauh?page=all Pengelompokan Jenis-Jenis Citra Foto dalam Penginderaan JauhNabila AdianiAdiani, Nabila. 2021. Pengelompokan Jenis-Jenis Citra Foto dalam Penginderaan Jauh. gelompokan-jenis-jenis-citra-fotodalam-penginderaan-jauh?page=all Unsur -Unsur Intepretasi CitraCahya PratamaDickyPratama, Cahya Dicky. 2022. Unsur -Unsur Intepretasi Citra. 20/11/25/152538369/unsur-unsurinterpretasi-citra?page=all
Foto udara merupakan hasil pemotretan suatu wilayah dari ketinggian tertentu dalam lingkungan atmosfer menggunakan wahana pesawat atau drone, sedangkan citra satelit adalah pemotretan suatu wilayah di permukaan bumi menggunakan wahana satelit yang dioperasikan dari ruang angkasa. Foto udara memiliki resolusi yang lebih detail apabila dibandingkan dengan resolusi citra satelit. Beberapa kelebihan foto udara diantaranya foto udara menghasilkan gambar atau citra foto yang lebih detail dengan resolusi 15 cm, tidak terkendala awan karena diterbangkan dibawah awan, tetapi foto udara juga memiliki beberapa kekurangan seperti tergantung dari cuaca dan factor angin dalam pengoperasiannya, hasil foto/citra terdiri dari scene-scene kecil yang sangat banyak. Dari segi biaya, foto udara lebih mahal dibandingkan citra satelit karena adanya biaya operasional pesawat, biaya tim ke lapangan dan lain-lain. Citra Satelit penginderaan jauh adalah gambaran kenampakan dipermukaan bumi yang direkam melalui sebuah wahana satelit Penginderaan Jauh. Beberapa keuntungan menggunakan citra satelit adalah citra satelit mampu merekam wilayah yang sulit dijangkau oleh foto udara, citra satelit merupakan teknik tercepat dalam memetakan daerah bencana seperti gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi, citra satelit menggambarkan objek yang lengkap dan sesuai kenampakan sebenarnya dan biaya pembelian citra satelit lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan foto udara. Hasil foto udara perkebunan sawit
Foto udara merupakan salah satu jenis citra penginderaan jauh yang pertama muncul. Sempat kalah pamor dengan citra satelit, foto udara kembali banyak digunakan mengikuti perkembangan fotografi digital dan teknologi pesawat tanpa udara merupakan citra penginderaan jauh yang dihasilkan melalui perekaman serentak menggunakan sensor kamera. Foto udara banyak dimanfaatkan pada bidang pemetaan skala detil seperti pembuatan peta desa atau perencanaan pembangunan. Foto udara juga kerap digunakan dalam kegiatan respon cepat ketika terjadi bencana penjelasannya!Apa Itu Foto Udara?Secara ringkas, foto udara aerial photography merupakan foto yang diambil dari udara, atau dari ketinggian. Tetapi, proses pengambilan fotonya memiliki beberapa kondisi atau aturan tertentu, karena akan dimanfaatkan sebagai alat ukur atau bahan untuk mengkaji suatu objek atau udara termasuk hasil penginderaan jauh yang dihasilkan oleh perekaman serentak menggunakan sensor kamera. Foto udara juga sering disebut dengan citra foto atau citra foto udara merupakan jenis citra penginderaan jauh yang pertama muncul, mulai digunakan saat perang untuk mengintai lokasi musuh dan medan perang. Dalam perkembangannya, foto udara kemudian dimanfaatkan untuk keperluan sipil, dengan wahana yang berkembang meliputi pesawat udara, balon udara, hingga foto udaraBagaimana pemotretan foto udara?Untuk membuat foto udara, kita dapat memasang sensor berupa kamera pada wahana seperti pesawat terbang, helikopter, balon udara, hingga UAV seperti alternatif lainnya, misalkan juga perekaman menggunakan paralayang, paraglider, hingga dapat dilakukan secara manual diambil menggunakan tangan sendiri, atau diatur secara otomatis pada interval waktu terbang dan melakukan pemotretan, kita perlu membuat jalur terbang serta menentukan ketinggian terbang dan pengaturan kameranya. Aspek-aspek ini sangat bergantung pada tujuan pemotretan dan penggunaan foto udara proses perekaman ini dapat dibantu oleh perusahaan konsultan pemetaan maupun individual dengan harga yang relatif terjangkau jika dilihat kebermanfaatan dari foto udara yang udara dapat dibedakan berdasarkan ukuran format film, sudut pemotretan, spektrum yang digunakan, dan warna yang format ukuran filmBerdasarkan format ukuran film, foto udara terbagi menjadiFoto udara format besar standarFoto udara format sedangFoto udara format kecilFoto Udara Format Besar atau standar memiliki ukuran bingkai negatif film sebesar 23×23 cm. Jenis ini diambil dengan kamera metrik dan paling umum digunakan dalam fotogrammetri pada udara format besar menggunakan lamera metrik ukuran normal dengan tiga sudut bukaan angle field of viewNormal Angle NA, f = 210 mmWide Angle WA, f= 152 mmSuper Wide Angle SWA, f = 88 udara ini dicetak tanpa embesaran, sehingga hasil foto udaranya juga berkisar 23 x 23 format standar dalam pencetakannya, yaitu berupa muka foto udara dan informasi tepi foto udara yang meliputiFiducial Mark, yang berfungsi untuk membantu menemukan titik tengah foto udaraJam, yang menunjukkan waktu pemotretan dilakukanAltimeter, yang menunjukkan tinggi terbang pesawat ketika melakukan pemotretanNiveau, yang berfungsi untuk memberikan keterangan apakah pesawat/ kamera dalam posisi datar saat pemotretan. Jika datar, lingkaran kecil akan berada tepat di tengah-tengah. Fungsinya mirip seperti Fokus, yang menunjukkan panjang fokus lensa saat foto udara dan keterangan informasi tepinyaFoto Udara Format Kecil atau Small Forat Aerial Photography SFAP berukuran 6 x 6 cm atau 24 mm x 35 Udara Format Sedang merupakan foto udara yang berukuran di tengah tengah antara format besar dan format digital komersial yang berkembang merupakan kamera format medium dan format demikian kamera digital komersial dapat dikategorikan sebagai kamera non-metrik karena kamera tersebut tidak didesain untuk tujuan kemiringan sumbu kameraBerdasarkan sudut pemotretan, dibedakan menjadiFoto udara tegakCondong/ miring/ obliqueSangat condongPada foto udara tegak, sumbu kamera berada dalam posisi tegak lurus dengan posisi area yang dipotret. Hasilnya, akan diperoleh foto udara foto udara condong dilakukan dengan membawa kamera dengan sudut agak miring dengan kemiringan tertentu berkisar 10 derajat terhadap permukaan bumi yang terdapat sudut pandang perspektif miring pada hasil foto. Pada foto udara oblique, garis cakrawala tidak yang sama juga terjadi pada foto udara sangat miring high oblique. Perbedaannya, sudut kemiringan kamera lebih miring dibandingan jenis foto udara condong yaitu sekitar 60 udara sangat condong memperlihatkan garis cakrawala. Hal ini yang membedakannya dengan foto udara tipe filmSedangkan berdasarkan tipe film, foto udara terbagi menjadiPankromatik Hitam-putihInframerah Hitam-putihWarna alami natural colorInframerah berwarna Color InfraredSensor digitalCitra foto pankromatik hitam-putih direkam pada film yang terdiri dari bahan negatif hitam-putih dengan rentang sensitivitas yang sebanding dengan mata manusia. Cirinya adalah berwarna hitam putih udara inframerah hitam-putih, merupakan foto udara hitam putih yang sensitif terhadap panjang gelombang inframerah, dengan rentang yang mencakup 0,4 mikrometer hingga 0,9 udara warna asli pankromatik berwarna merupakan foto udara yang mereplikasi warna seperti yang dilihat oleh mata manusia. Dengan karakteristik seperti ini, foto udara pankromatik berwarna merupakan citra secara teoritis paling mudah diinterpretasi, bahkan oleh udara inramerah berwarna juga disebut dengan foto udar warna semu. Pada foto udara jenis ini, kamera juga menangkap energi pada panjang gelombang inframerah. Untuk membedakannya dengan foto udara warna asli, cukup lihat kenampakan vegetasinya. Pada foto inframerah berwarna, vegetasi akan nampak berwrna udara berwarna, baik yang diperoleh pada spektrum pankromatik maupun yang diperoleh pada spektru inframerah dekat, mempunyai kunggulan dalam hal penyajian warnanya, sehingga obyek satu dengan yang lainnya dapat dibedakan secara foto udara digital merupakan foto yang ditangkap menggunakan kamera digital dengan sensor CCD charge-coupled device or CMOS complementary metal-oxide semiconductor.Kedua sensor ini menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi sinyal elektronik. Gambar yang diambil kemudian didigitalkan dan disimpan sebagai file komputer yang siap untuk pemrosesan digital telah menggantikan fotografi film tradisional di banyak aplikasi, misalnya citra foto udara yang dihasilkan dengan perekaman UAV jaman sekarang biasanya menggunakan kamera wahanaSedangkan berdasarkan wahana, foto udara terbagi menjadiFoto udara dirgantaraFoto udara luar angkasa/ foto satelit/ foto orbitalFoto udara dirgantara merupakan foto udara yang dipotret dengan ketinggian di dalam atmosfer bumi. Wahana yang digunakan antara lainPesawat udaraUAV atau droneBalon udaraTrikeLayang-layangSedangkan Foto udara luar angkasa/ foto satelit/ foto orbital adalah merupakan foto udara yang dipotret dari luar atmosfer bumi, dengan wahana berupa skala foto udaraBerdasarkan skalanya, foto udara terbagi menjadiSkala besar, sekitar 1 sampai 1 sedang, antara 1 sampai 1 kecil, lebih kecil dari 1 Foto UdaraFoto udara biasanya disajikan dalam skala yang detil, sehingga mampu menampilkan kenampakan permukaan bumi secara rinci, meskipun terbatas pada area yang lebih sempit jika dibandingkan foto itu, foto udara juga banyak dimanfaatkan karena waktu perekamannya yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan citra perkembangan teknologi kamera digital dan pesawat tanpa awak Unmanned Aerial Vehicle/ UAV, terutama jenis drone quadcopter, proses perekaman foto udara menjadi semakin murah dan studi geografi, foto udara dapat digunakan untuk memberikan pandangan yang luas terhadap suatu daerah sehingga bisa dikenali potensi dan ancaman yang terjadi di daerah itu, foto udara banyak dimanfaatkan untuk keperluan sebagai berikutAlat pemantauan dalam kegiatan respon cepat bencana alamPemantauan kesehatan vegetasi perkebunan kelapa sawit biasanya menggunakan foto inframerahPenghitungan jumlah pohon kelapa sawit untuk memperkirakan produktifitas dan penerapan precision model tiga dimensi yang bermanfaat untuk perencanaan pembangunan infrastruktur dan pemeliharaan situs Foto UdaraSeperti umumnya proses interpretasi citra penginderaan jauh, citra foto dapat kita interpretasi menggunakan teknik interpretasi visual maupun metode foto udara dapat dilakukan menggunakan unsur-unsur interpretasi citra meliputi rona, warna, bayangan, ukuran, bentuk, pola, tekstur, situs dan prakteknya, kita bisa menggunakan lebih dari satu unsur-unsur jalan-jalan yang beraspal dapat dikenali pada foto udara melalui dikenali melalui interpretasi dan delineasi foto udara. Cara mengenali kenampakan jalan pada foto udara adalah mencari objek dengan dengan rona sedang, bentuk memanjang dengan pola yang saling terhubung dan bertekstur halus. Pembedaan antara jalan dan sungai atau selokan dilakukan dengan membandingkan rona dan warna serta melihat letak dan asosiasi baca di Interpretasi Citra Penginderaan Foto Udara vs Citra SatelitCitra satelit merupakan hasil pencitraan oleh sensor penginderaan jauh yang dibawa oleh wahana berupa satelit, biasanya merupakan citra antara foto udara dan citra satelit sebaiknya dapat kita sikapi sebagai hal-hal yang bisa saling melengkapi akibat keterbatasan dari masing-masing jenis citra penginderaan jauh Satelit memberikan resolusi temporal yang tetap, seringkali dengan kunjungan ulang yang berkala di area yang sama di dunia. Di sisi lain, foto udara memiliki resolusi temporal yang sangat fleksibel, karena proses pemotretan dapat ditentukan sendiri, tentunya bergantung pada sumber daya yang foto udara menawarkan resolusi spasial yang luar biasa —hingga 1-5 cm per piksel, bahkan di bawah 1 cm. Sedangkan pada citra satelit, resolusi spasial bisa sangat bervariasi mulai dari resolusi rendah, sedang, tinggi, hingga sangat tinggi. Sebagai catatan, citra resolusi sangat tinggi membutuhkan biaya yang tinggi dalam foto memiliki resolusi spektral yang terbatas yaitu pada panjang gelombang tampak dan perluasannya, dengan julat panjang gelombang yang citra satelit multispektral dan hiperspektral menawarkan resolusi spektral yang lebih tinggi. Gelombang ditangkap secara terpisah pada julat panjang gelombang tertentu, sehingga bisa memberikan banyak band dengan banyak yang saling melengkapi antara keduanya membuat data udara dan satelit menjadi sumber informasi geospasial yang Foto vs Citra Non FotoCitra penginderaan jauh dapat berupa citra foto atau citra non foto. Citra foto diperoleh melalui perekaman sistem penginderaan jauh fotografik dengan sensor kamera. Sedangkan citra non foto diperoleh dengan sensor selain kamera, antara lain citra multispektral dan hiperspektral, citra termal, citra RADAR dan citra foto dan citra non foto dapat dilihat pada sensor yang digunakan, proses dan mekanisme perekaman, wahana, dan spektrum elektromagnetik yang selengkapnya dapat dilihat ditulisan ini Perbedaan Citra Foto dan Citra Non FotoFoto Udara TermalFoto udara termal merupakan foto yang dihasilkan melalui kamera termal yang menangkap gelombang inframerah pada panjang gelombang tertentu. Kamera ini mampu mengubah temperatur menjadi panjang gelombang tertentu dan dapat divisualkan dalam bentuk udara termal menunjukkan variasi temperatir objek biasanya semakin panas semakin merah dan dapat digunakan untuk kajian-kajian yang berhubungan dengan suhu udara termal berbeda dengan citra termal. Jika citra teral diperoleh melalui sensor berupa penyiam, foto udara termal diperoleh dari sensor berupa kamera Foto UdaraSkala foto udara merupakan perbandingan jarak antara objek di foto udara dengan jarak objek dengan peta, skala foto udara tidak sama untuk setiap daerah yang diliputnya. Artinya, skala di tengah-tengah foto akan sedikit berbeda dengan skala di area pinggir khusus, skala foto udara juga dapat dimaknai sebagai perbandingan antara panjang fokus kamera dengan tinggi terbang pesawat terhadap bidang rata-rata demikian, skala foto udara dapat dicari atau dihitung menggunakan rumusS = f/ H-hDi manaS = skala foto udaraf = panjang fokus kameraH = Tinggi terbangh = tinggi objekMisal, dengan menggunakan panjang fokus 152 mm, dan tinggi terbang = mdpal dan tinggi objek = 600 mdpal. Maka skala foto udara adalahS = f/ H-hS = 0,152/ 10000-600S = 0,152/ 9400S = 1/ skala pada foto udara tersebut adalah 1 skala foto udaraFoto Udara StereoFoto udara stereo bukan merupakan jenis foto udara sendiri. Foto udara stereo diperoleh melalui teknik fotogrametrik yang digunakan untuk membuat efek tiga dimensi menggunakan dua foto yang bertampalan, yaitu merekam area yang hampir sama 30-70% dari sudut perekaman yang dapat melihat gambaran 3 dimensi pada foto udara cetak diperlukan alat yang bernama stereoskop. Stereoskop bekerja dengan membuat mata kiri kita hanya melihat foto kiri dan mata yang kanan hanya melihat foto yang agar kita dapat melihat pasangan foto secara stereoskopik adalahDaerah yang diamati secara stereoskopik, atau daerah pertampalan difoto dengan posisi atau sudut yang berbedaSkala dua foto kurang lebih samaSumbu optik kedua mata harus satu bidangMozaik Foto UdaraFoto udara mozaik atau Mozaik foto udara adalah gabungan dari dua atau lebih foto udara yang saling bertampalan sehingga terbentuk paduan gambar yang berkesinambungan dan menampilkan daerah yang lebih luas. Proses mozaik foto udara memanfaatkan endlap dan adalah pertampalan foto udara pada jalur terbang yang sama. Sedangkan Sidelap merupakan besar nilai pertampalan pada dua atau lebih foto udara yang berbeda jalur tebangnya. Endlap optimum biasanya sekitar 60% dari luas liputan foto, sedangkan sidelap optimum dekitar 15%. Kurang dari persentase itu biasanya wilayah yang diamati secara tiga dimensi menjadi sangat terbatas, namun bila lebih dari itu misalnya mencapai 90% endlap biaya pemotretan akan menjadi lebih mahal karena pengulangan pemotretan menjadi tiga metode untuk membuat mozaik citra yaitu mosaik terkontrol, tidak terkontrol, dan semi terkontrol disusun dari foto udara yang telah mengalami rektifikasi dan ratioing. Rektifikasi dilakukan untuk menghilangkan kesalahan kemiringan sumbu kamera sedang ratioing dilakukan untuk menyeragamkan skala di seluruh bagian terkontrol memenuhi spesifikasi tertentu tentang ketelitian peta. Ia dapat diandalkan untuk penyadapan data metrik seperti jarak dan tak terkontrol dibuat tanpa titik semi terkontrol merupakan gabungan antara mozaik tak terkontrol dan mozaik terkontrol. Ia dapat dibuat dari foto tanpa rektifikasi tetapi dengan menggunakan titik kontrol medan atau berdasarkan foto yang derektifikasi tetapi tanpa titik kontrol medan. PenutupMelalui artikel ini kita belajar mengenai foto udara meliputiApa yang dimaksud dengan foto udaraManfaat foto udaraJenis-jenis foto udaraKeunggulan dan keterbatasannyaCitra foto vs citra satelitCitra foto vs citra non fotoSemoga artikel ini bermanfaat. Jika ada hal yang ingin ditanyakan atau didiskusikan, silahkan tulis pada kolom komentar.
foto udara dan citra satelit